Kamis, 26 Maret 2015

SHALAT/DZIKIR KHUSYU' atau HIDUP KHUSYU'...??? "

" SHALAT/DZIKIR KHUSYU' atau HIDUP KHUSYU'...??? "

"Mintalah pertolongan kepada ALLAH dengan sholat dan sabar,sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang yang khusuk.Yaitu yang meyakini (telah dan akan) /selalu bertemu dengan Rabbnya (Penguasa Alam Semesta) dan mereka yang menjadikan ALLAH sebagai rujukan setiap hal" ( QS. Al – Baqarah 45 – 46 )

Khusuk adalah atribut yang melekat pada kehidupan(sholat dan sabar merupakan bagian dari kehidupan).Orang yang hidupnya khusuk akan senantiasa
memelihara perjumpaan dirinya dengan ALLAH,selalu memfokuskan diri kepada ALLAH,selalu mematuhi perintah ALLAH.Sebelum dan sesudah melakukan aktivitas selalu membaca doa dan menyadari sepenuhnya bahwa segenap tindak laku adalah perintah ALLAH.Sangat logis sekali jika orang yang hidup khusuk,sholat dan sabar bukan sesuatu yang memberatkan.Sia-sia jika kita berharap sholat khusuk tapi dalam hidup keseharian tidak khusuk
(cenderung permisif-serba boleh ,profan-terlalu bersifat duniawi,kering dari nilai-nilai & memperturutkan hawa nafsu).

Emangnya SHOLAT KHUSUK yang berupa gerakan berdiri,rukuk,sujud dan duduk takhiyat dan beberapa teknik yang kita kejar-kejar dan kita cari cari selama ini bisa menghantarkan kita untuk sampai ( Manunggal ) kepada Tuhan tanpa dibarengi AKSI,TINDAKAN dan PERBUATAN untuk ” Hamemayu Hayuning Bawono…??”.

Manusia sebagai HAMBA,ABDI,BATUR,JONGOS nya Tuhan harus memahami keberadaan kita akan MAKNA predikat sebagai ABDI.Jika tidak maka pergulatan,pencarian dan pemelukan manusia terhadap sebuah Agama berikut perintah ibadah yang ada di dalamnya hanya akan berhenti dan mandeg pada ” stasiun AKAL dan PIKIRAN ” ....paling banter yah,dalam
kapasitas ANGAN-ANGAN dan MIMPI.Jadi jangan “ Nggondhok,Mangkel dan Kecewa “ kalau serentetan ibadah ritual yang kita lakukan tak lebih dari sekedar SESEMBAHAN terhadap PIKIRAN,BUDI dan ANGAN-ANGAN kita semata,bukannya sesembahan yang sesungguhnya kepada sang Hyang Moho Tunggal.Untuk bahan perenungan dan mengetahui lebih jauh tentang pemahaman MAKNA menyembah ( sholat ) mari kita cermati sebuah konsep sesembahan dalam PUPUH Khazanah Jawa berikut ini :

Utamaning sariro puniko,…
Angaweruhono jatining salat,…
Sembah lawan pujine,…
Jatining salat iku Dudu Isa’ tuwin Maghrib,…
Sembahyang arane wenange puniku,…
Lamun aranono salat pan minongko kembangane salat,…
Ing aran toto kromo, …
Endi kang aran sembah sejati,…
Ojo manembah yen tan ketingalan,…
Temahe kasor kulane,…
Yen siro nora weruh Kang sinembah ing ndonya iki kadi anulup
kaga, …
Punglune den sawur manu-e mongso keno-o,…
Awekoso amangeran adam sarpin ,…
Sembahe siyo-siyo,…

Unggulnya diri itu Mengetahui hakekat sholat
Sembah dan pujian
Salat yang sebenarnya bukan mengerjakan salat Isa’ dan Maghrib
Itu namanya sembahyang
Apabila disebut salat,maka itu hanyalah hiasan dari salat da'im
Yang dinamakan TATA KRAMA
Manakah yang disebut salat yang sesungguhnya itu
Jangan menyembah bila tidak tahu yang disembah
Akibatnya akan direndahkan MARTABAT HIDUPMU
Apabila engkau ingin mengetahui yang disembah di dunia ini
Engkau seperti menyumpit burung
Pelurunya disebar kemana-mana tapi tidak ada satupun yang mengenai burungnya
Akhirnya cuma menyembah ANGAN-ANGAN
Penyembahan yang sia-sia tiada berguna

Sebagai manusia kita sudah semestinya harus memahami TUJUAN HIDUP ( Paraning Dumadi ) kita.Untuk mengetahui Tujuan hidup kita harus mengetahui EKSISTENSI kita,karena
eksistensi manusia tak akan bisa lepas daripada Tujuan hidup itu sendiri.Cuman permasalahannya adalah kita-kita ini juga gak inget mengapa kita harus hidup di dunia ini,hik..hik…adakah diantara saudara-saudaraku yang inget…?? Kita tidak ingat,mengapa kita ini harus hidup yah…mengapa kita sekarang ini ada
di sini..?? Jadi sangat wajar,lumrah,rasional dan logis kalau kita
sama-sama gak tahu tentang TUJUAN HIDUP kita he..he..Makanya dalam setiap ritual Sholat ada permohonan kepada Tuhan untuk ditunjukkan kepada JALAN LURUS yah gak..yah gak…??. Artinya apa..?? Kita ini manusia yang sama-sama TERSESATNYA….!! Maka saya kadang GELI,Mesam-mesem,kadang malahan TERPINGKAL-PINGKAL kalau ada
kelompok/golongan keyakinan tertentu beraninya memfonis orang lain SESAT,KAFIR,MUSYRIK….halah..halah…apa yah gak sadar toh kalau sendirinya tuh sebagai manusia yang sama-sama masih
TERSESATNYA di dunia ini..?? Amat banyak loh diantara kita ini yang mencari-cari TUJUAN HIDUP dari teks book Kitab Suci dan Hadis sebagai rujukannya.Yah..yah…mungkin saja kita bisa menemukannya disana.Namun yang LUCUNYA lah wong kita ini mau pingin menemukan TUJUAN HIDUP sendiri kok informasinya diperoleh dari luar DIRI.Ini kan sama saja dengan anak kecil yang ingin mengetahui namanya sendiri dan bertanya kepada orang yg gak dia kenal.Jika kita mau menelusuri Khasanah Jawa ( maaf karena saya orang Jawa ) ternyata tujuan hidup manusia takkan lepas dari apa yang dinamakan SELAMET.Terlepas dari berbagai dalil-dalil atau bahkan kata-kata FALSAFAH,hidup SELAMET adalah tujuan manusia.Yah kata orang Islam di Arab sono ” Khasanah Fiddunya wal Akhirat ” alias SELAMET di dunia dan Akherat serta terbebas dari API
NERAKA…!!.
Jika kita telisik lebih dalam makna SELAMET adalah AMAN,NYAMAN tak ada gangguan apa-apa,tidak menderita
dalam hidup ini,juga tidak mengalami KERUGIAN…!!Selamet juga memiliki makna ” WIDODO ” yaitu selamat dimana
saja,kapan saja selamanya.Suatu keselamatan yang TERBEBAS dari ruang dan waktu.Adalagi konsep RAHAYU yang masih digunakan sampai sekarang ini.Dalam konsep RAHAYU ini terkandung KEBENARAN,KEBAIKAN,KEBAJIKAN,KESELAMATAN dan KETEPATAN.Jadi
kehidupan yang RAHAYU dalam konsep Jawa adalah hidup yang ” Toto,Titi,Temtrem,Kerto,Raharjo ” ( teratur,tertib,nyaman,sejahtera dan sehat ) yang penuh kebajikan.Jadi tujuan hidup manusia adalah menempuh perjalanan.Berjalan kemana..?? Yah menuju HIDUP SEJATI…apa itu…? Hidup yang RAHAYU dan SELAMAT.Dan terlepas dari berbagai penafsiran tentang apa itu SELAMAT.Yang jelas selamat BUKAN ANGAN-ANGAN,HAYALAN atau sekedar kepercayaan.Selamat itu REALITAS..dan bukan CARITAS…!!,ia adalah keadaan atau kenyataan dalam hidup ini.Jika sekarang kita yang hidup di
negeri ini tidak merasakan RAHAYU itu menandakan masih banyak orang yang belum SELAMAT.

Hidup itu bersifat baru yang dilengkapi oleh adanya “ Panca indra “ yang sekaligus merupakan barang pinjaman dari Gusti Kang Hakaryo Jagad.Jikalau barang tersebut telah diminta kembali oleh si Empu-Nya,apa yang bisa kita perbuat…?? semua akan berubah menjadi tanah dan membusuk,hancur lebur dan
bersifat NAJIS .Oleh karena itu Panca indra TIDAK DAPAT kita pakai dan kita gunakan sebagai PEDOMAN dalam menjalani HIDUP….!!

Nafs,Budi,Pikiran,Angan-angan dan Kesadaran adalah satu wujud dengan Akal yang dapat menjadikan kita GILA,SEDIH,BINGUNG,TAMAK,RAKUS dan sering kali tidak JUJUR.Karena AKAL itu pula yang dalam siang dan malam sering mengajak kita IRI,DENGKI terhadap sesama demi kebahagiaan diri sendiri,bahkan tak jarang merusak kebahagiaan orang lain demi ISI PERUT.Dengki menyebabkan seseorang berbuat jahat,menimbulkan kesombongan.Dan,sering pula menyebabkan jatuh dalam lembah KENISTAAN.Yang pada gilirannya akan MENODAI nama dan citra Manusia itu sendiri.Jalan hidup manusia yang harus dilalui adalah jalan HATI ( batin ).Batin yang bisa mencapai KEBENARAN.Hati yang demikian haruslah terbebas dari berbagai penyakit atau kotoran.Tanpa pamrih dalam bertindak,tidak dengki dan mendengki.Hati yang pemaaf.Sombong….telah jauh-jauh hari sudah ditinggalkan.Jika hati sudah lurus itu akan tercermin dalam perilakunya,tercermin dalam tutur kata dan terefleksi dalam aura wajahnya.Terpantul dalam suara ketika berbicara.Dalam kondisi hati yang jernih seseorang akan dapat melihat jalan hidup yang harus dilaluinya.Inilah barangkali CERMINAN sekaligus
PENGEJAHWANTAHAN perilaku dari pada Hidup KHUSU’.Jadi…mana yang bernilai…?? Shalat/Dzikir Khusu’ atau Hidup Khusu’…??? Terserah masing-masing anda menilai dan menjalaninya.............

Maksud hati yang sudah sampai pada Kebenaran,Kotoran yang telah sirna dari Jasad,Mencegah segala keburukan,Bagaikan tubuh yang Jelita,Yang demikian itu jika telah sampai pada luar dan dalamnya,Akhirnya seimbang,Bersih,jernih,tanpa campuran,Akhirnya dapat dikatakan,Lenyap sudah sifat AWAM manusianya...............

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci Malem Jum'at Kliwon 26/03/2015)

Kamis, 19 Maret 2015

Agama Yang Salah Ataukah Manusianya...???

" Agama yg Salah Ataukah Manusianya "

Jika sering terdengar/terlihat berita-berita atau kejadian yang rada-rada memancing naiknya adrenalin luapan emosi ”kebencian”,khususnya bagi kita-kita yang beragama dengan label formal tertentu,karena berita atau kejadian tersebut sangat kental sekali nuansanya telah didominasi oleh ”ego dan emosionalnya ” sehingga nuansanya menjadi subyektif ketimbang dominasi ”nurani ” dan penuh ”provokasi” berusaha mencari “keburukan” dan menanamkan kebencian kepada orang lain( bangsa dan agama lain )dan bahkan didalam lingkup agama itu sendiri.Kalaulah bisa mungkin saya sebut begitu.Secara definisi agama yang saya jiplak ( dari Wikipedia saya kutip sebagai berikut ) : Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “a”
yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau.Secara entomologis,agama berarti situasi yang tidak kacau.Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin dan berasal dari kata kerja “re-ligare” yang
berarti “mengikat kembali”.Maksudnya dengan berreligi,seseorang akan berusaha mengikat kembali dirinya kepada Tuhan.Kalau boleh saya berpendapat bahwa agama itu suatu tuntunan hidup dalam peradaban manusia sebagai hamba dari Tuhannya.Hal itu bisa saja berupa ” Kepercayaan ataupun Keyakinan ” dengan tujuan agar manusia tetap berjalan dalam KEBAIKAN dan
KEBAJIKAN diantara satu dengan yang lainnya,antara manusia dengan binatang dan antara manusia dengan alam.Dari mana tuntunan itu diperoleh? Dari orang-orang yang berusaha mendapatkan hubungan dengan Tuhannya hingga mendapatkan petunjuk yang diyakininya sebagai jalan menuju kebenaran,yaitu
jalan menuju Tuhan.Merekalah para nabi atau rasul atau mungkin ada istilah lain untuk menyebutkan orang-orang
semacam ini.Para penyampai agama ( petunjuk ) ini semula tidak memasang “merk” suatu komunitas atau kelompok tertentu yang membedakan mereka dari orang lain.Mereka hanya menyampaikan suatu ajaran dan para pengikutnya yang kemudian hari setelah jumlahnya menjadi banyak membentuk kelompok tertentu yang populer akhirnya dengan sebutan agama A,agama B,Yayasan X atau Yayasan Z,dsb...yang pada dasarnya adalah SIMBOL-SIMBOL semata agar mudah diketahui dan dikenang.Jadi sifat tak lebih dari sekedar hanya sebagai identitas belaka.Tuntunan yang disampaikan oleh para pembawa agama
( petunjuk ) semuanya membawa kepada KEBAIKAN dan KEBAJIKAN,namun karena perbedaan ” label formalitas ” dan
dalam kegiatan ” ritual ” serta visi pemahaman agama dan adanya
berbagai macam kepentingan kelompok dan golonganlah yang membuat para pengikutnya ditambah oleh hasutan iblislah yang menjadikan “bertentangan” , dan menganggap mereka yang tidak
seagama,tidak sejalan,tidak seiman,tidak sealiran,disebut “kafir” yang harus dimusuhi dan kalau bisa diberangus dari muka bumi ini.Sehingga esensi dari agama itu sendiri menjadi ” bias,kabur ”
dan terlupakan inti sari patinya,karena disibukkan dengan usaha menonjolkan kebenaran kelompok dan golongan tentang konsep pemahaman masing-masing guna menarik pengikut sebanyak-
banyaknya tanpa memperdulikan tujuan inti saripati semula dari agama tersebut yang nota bene ” kebenarannya ” masih sangat relatif atau mungkin malah tidak pasti kebenaran dan kenyataannya….!!!Pertikaian pemahaman dan keyakinan rasanya sudah lama terjadi ketika awal mula didengungkan
penyebarannya,bukan hanya terjadi antar kelompok pemeluk agama,tetapi di dalam kelompok pemeluk agama itu sendiri juga
terjadi perpecahan,keributan yang tak jarang sampai terjadi pertumpahan darah.Apakah yang menjadi penyebabnya….???? ya
…. sama …. dari awal mula adanya label formalitas agama hingga kini,karena berebut predikat status ” KLAIM KEBENARAN ” merasa diri dan kelompoknyalah yang paling benar…..!!!!. He..he…manusia ( kelompok ) yang demikian ini sesungguhnya telah menjadi
korban akibat ” ketidak tepatan ” dalam mengkonsumsi dan memahami makna sebuah AGAMA,makna AJARAN dan makna sebuah teks book Kitab Suci yang terlanjur dipercayainya melebihi
kepercayaannya terhadap adanya Tuhan itu sendiri.Secara tidak sengaja dan tak sadar kita telah TERJEREMBAB JATUH pada suatu kehidupan dengan POLA PENGKULTUSAN….!! bahwa
AGAMA,SYARIAT,THAREQAT,HAKEKAT dan MAKRIFAT serta teks book Kitab Suci bahkan seorang Guru Pembimbingpun
( Mursyid ) telah kita JADIKAN TUHAN…..!!. Lho…lho…masak ada manusia jadi korban teks book sebuah Kitab Suci…???lihat saja orang-orang yang gemar mengaplikasikan makna JIHAD dengan MEMBERANGUS
kelompok/golongan yang tidak selebel,merusak harta benda milik
orang lain,menutup Warung orang-orang yang lagi cari nafkah,memukuli orang-orang memiliki keyakinan lain.Malahan ada yang EKSTREM banget membunuh sesama manusia dengan menjadikan
dirinya sebagai sarana nempelin BOM atau istilah umumnya BOM BUNUH DIRI…haaaaaaaaaa..haaaaaaaaa….konyolnya itu semua dilakukan demi mengejar-ngejar PAHALA dan SURGA katanya.Kondisi semacam inilah secara tak sadar menunjukkan bahwa kita-kita sebenarnya masih belum ” beragama ” tetapi baru saja mengenal sebuah agama.Jika kita betul-betul mau mencoba ” metani,menggeledah dan mau untuk instropeksi DIRI ” akan
kedangkalan kita dalam banyak hal,rasanya dengan banyak mengembara menelusuri kisi-kisi kehidupan di alam raya ini,ternyata ayat-ayat Tuhan emang sudah TERHAMPAR memenuhi jagad raya dan kita tinggal memungutinya sesuai dengan kemampuan dan keperluan kita tentunya.Faktanya memang kita telah menjadi komunitas manusia beragama secara label formalitas yang dalam beraksi dan bertindak tidaklah lebih dari sekedar sekumpulan manusia yang ” memperturutkan hawa nafsu ” manusia hedonisme yang hidup penuh dengan mimpi-mimpi di alam khayali….!!!.Seharusnya,sedari saat ini lebih baik kita menggali kembali esensi dari agama yang disampaikan oleh para
Nabi dan Rasul,agar kita dapat menemukan kebenaran sejati,tanpa sibuk memburuk-burukan orang lain,bangsa lain dan lagian apa sih untungnya buat kita dengan memvonis agama lain sebagai agama yang SESAT dan KAFIR…???.Bukankah Tuhan sudah
mengingatkan kepada manusia untuk ” TIDAK SALING MENGOLOK-OLOK terhadap SUATU KAUM…???”yang pada akhirnya malah akan menjerumuskan kita pada kebencian dan permusuhan antara sesama makhluk ciptaan Tuhan.Beribadah secara sungguh-
sungguh pasrah dan ikhlas semata-mata hanya mengharap RIDHO-Nya,serta jalanilah tuntunan kebenaran yang masing-masing diyakini akan membawa cahaya kedamaian bagi semesta alam dan segala isinya.Tak perduli apakah namanya Islam,Katholik,Protestan,Budha,Hindu,jika anda meyakini kebenarannya maka jalanilah….!!!dengan sungguh-sungguh,bukan hanya sebagai pelengkap identitas dalam KTP atau hanya sekedar
pelengkap dan ciri lahiriah yang ditampak-tampakkan religius,melainkan benar-benar untuk mendapatkan tuntunan hidup dan jalan yang lurus ( ihdinas siratal mustaqim ) di dunia ini.Ingatlah perjuangan dan pengorbanan para penyampai agama.Perjuangan Nabi Musa mendapatkan firman Tuhan,Kerelaan Yesus menjadi
penebus dosa untuk ummatnya ( bagi pemeluk yang meyakininya ),Pengasingan Nabi Muhammad di Gua Hira,Pengorbanan Sang Budha dan lainnya.Mereka adalah orang-orang SPIRITUAL luar biasa yang berjuang mengorbankan dirinya guna meraih tuntunan jalan yang lurus dari Tuhan demi umat manusia yang TERPANGGIL untuk mengikutinya.Sekarang jalan itu bagi kita para generasi penerusnya sudah banyak tersedia.Kita tinggal memilih mana yang cocok untuk kita yakini,atau tidak sama sekali,atau bahkan menjadi temannya iblis yang amat senang dengan kehancuran bagi umat manusia dan alam seperti yang dikhawatirkan para malaikat ketika Tuhan hendak menjadikan ” Khalifah ” di muka bumi ini yang keberadaannya hanyalah akan membuat ” kerusakan dan pertumpahan darah ”.

Mari kita sama-sama mewujudkan dunia yang penuh damai,dengan beragama,berkepercayaan dan berkeyakinan secara sungguh-sungguh.Landasannya adalah marilah kita sama-sama untuk menjadi MANUSIA SEJATI yang JUJUR pada DIRI SENDIRI
dan MENJADI DIRI SENDIRI……..!!.Jangan berhenti hanya sebatas dengan APA KATANYA,kata Kiayinya,kata Ustadnya,kata Gurunya,kata Kitab Sucinya,kata Hadisnya…toh tetep saja ujung-ujungnya HANYA kita SENDIRILAH yang memiliki otoritas untuk
MENTAFSIRKAN dan MEMAHAMI dari segala apa yang DIKATAKANNYA dan apa yang DIAJARKANNYA…!! hanya DIRI
KITA SENDIRI…..!!! maka JADILAH DIRI SENDIRI…karena dengan menjadi diri sendiri rasanya kita akan MENGENAL DIRI..dengan mengenal DIRI,maka tidak mustahil kita akan MENGENAL TUHAN
sang Pencipta Langit dan Bumi.Karena sesungguhnya TUHAN sudah ada dalam DIRI-KU…DIRI-MU dan DIRI-KITA….!! yang dalam khazanah Jawa disebut dengan ” LORO-LORONING SATUNGGAL ” berbilang namun hakekatnya adalah SATU...Satu yang telah DIGULUNG menjadi satu KEBERADAAN dan KENYATAAN dalam KEHENINGAN,KEHAMPAAN,KOSONG…tanpa huruf,tanpa abjad,tanpa kata-kata dan tanpa LAFDZ sekalipun…!!

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci,Malem Jum'at Pon 19 Maret 2015)

Rabu, 04 Maret 2015

SPIRIT ISLAM

" SPIRIT ISLAM "

Spirit itu semangat.Banyak yang bilang kalau spirit itu ruh.Jadi spirit itu merupakan inti.Sesuatu yang tidak kelihatan,karena sifatnya yang ghaib.Saya pernah baca,kalau gak salah baca di hadits qudsi “Bahwa Dia itu tidak melihat dunia,semenjak menciptakannya”.Untuk mengenalNya,dalilnya cuman satu … ” Qudus alal Qudus,Qadim alal Qadim “.
Barang alus didekati oleh yang alus,barang kasar didekati dengan yang kasar.Lha...Gusti Pengeran iku khan barang alus.Maka dari itu mendekatinya harus secara halus.Gusti Pengeran itu
tidak bisa didekati dengan banyak-banyakan melakukan ritual sholat…Lha emange mau olahraga … he..he..he…

Ada hadits yang bilang bahwa “Niat seorang hamba itu lebih mulia dari apa yang dikerjakannya”.Tapi banyak juga yang menyalah artikan maksud hadits tsb.Banyak yang mempunyai niat baik,cuman agak malas-malasan dalam pelaksanaannya,karena menganggap niat itu lebih baik dari apa yang dikerjakannya.Sungguh suatu kebaikan dalam bentuk angan-angan atau bermimpi,jika demikian adanya.Setiap perbuatan dasarnya niat.Dan niat gak bisa diupayakan.Niat itu timbul dari lubuk hati yang paling dalam.Niat itu tidak bisa dibuat-buat dengan kata-kata.Misal ada seseorang berkata “niat ingsun shadaqah” ,namun kalau dalam lubuk hatinya masih ada rasa eman,rasa pelit,dll.Maka sesungguhnya ibadahnya tsb kering,tanpa makna,tanpa ruh.Gak ada spiritnya…!!!

Contoh bahwa niat lebih mulia dibanding dengan apa yang dikerjakan…Kita ketahui bahwa Umar bin Khattab adalah sahabat nabi yang kaya raya.Kekayaannya melebihi kekayaan Abu Bakar.Abu Bakar dan Umar berkorban harta benda dalam
membantu perjuangan nabi Muhammad saw.Abu Bakar berkata “saya korbankan seluruh harta saya”.Umar berkata “saya
korbankan separuh harta saya”.Separuh kekayaan Umar itu jumlahnya lebih besar daripada seluruh kekayaan Abu Bakar.Namun Allah memuji Abu Bakar lebih dibanding Umar.Kenapa???Allah tidak melihat jumlah,melainkan melihat “niat”.Prosentase ketawakkalan Abu Bakar kepadanya mencapai 100%,sedangkan Umar pada waktu itu cuman 50%.Hal ini membuktikan bahwa Yang Kekal (Qudus) itu lebih utama dari
Yang Fana (Qadim).Makanya gak usah terlalu pusing memikirkan yang Qadim.Wajah yang menua pun tidak bisa
ditutup-tutupi,wajah tua tidak bisa disamarkan,walaupun dipupuri bedak dengan merek termahal sekalipun…he…he…he…

Embah,…. pernah memberi wejangan kepada saya,dalam diri manusia,ada yang harus diberi makan.

Raga = makanannya adalah makanan yang biasa kita makan sehari-hari.

Jiwa = makanannya adalah perbuatan baik,ilmu bermanfaat,dll.Imam Ali pernah berkata “Siramilah jiwamu dengan ilmu,kalau sampai 3 hari jiwamu kosong dari ilmu,maka jiwamu akan mati”

Sukma = makanannya adalah kalimat tauhid,selalu mengembalikan semua keadaan hanya kepadaNya.

Ruh = makanannya adalah “ilang samubarang kesenengan marang dunyo” (bersikap asketik kepada dunia).Nah,Abu Bakar tadi sudah “ilang samubarang kesenengan marang dunyo” ,udah tawakal illallah 100%.Maka dari itu Abu Bakar dekat/kenal denganNya.Sebagaimana kita ketahui bahwa jalur tariqat itu ada 2 jalur.Jalur pertama dari Abu Bakar Ash Shiddiq,sedang jalur kedua melalui menantu Nabi Muhammad saw yaitu Ali Bin Abi Thalib.

Islam artinya berserah diri,kepasrahan,tawakkal.Semakin tawakkal seseorang kepadaNya maka semakin dekat pula ia denganNya.Orang yang sudah dalam tingkatan mampu ”Berserah DIRI,PASRAH dan TAWAQAL” dalam timbangan yang paling rendah sudah bisa dikatakan SELAMAT=Islam.
Namun sejauh ini,ada kesalah KAPRAHAN bagi kebanyakan dalam
memaknai ISLAM yang tersurat dalam teks book Kitab GARING Al-Quran dalam 3 surah Al Imran 19,85 dan 102.Seolah-olah orang SELAMAT dan diridhoi Tuhan adalah orang yang berAGAMA dengan Nama Islam.Diluar Nama Islam adalah….Kafir dan SESAT…jadi
kebanyakan yang menjadi ukuran standartnya adalah LABELNYA,ATRIBUTNYA,SIMBOLNYA…ketimbang isinya.Jikalau ada terdengar adanya ujar-ujar yang mengatakan bahwa kelak Islam akan pecah menjadi 73 dan hanya 1 saja yang BENAR.Pertanyaannya Islam yang manakah itu…??? Islam yang bersandar pada MADZAB siapakah itu…??? Hambali-kah,Maliki-kah,Syafi’i-kah atau Hanafi…??? Belum lagi Islam yang bersandar pada Aliran Thareqat-Thareqat di belahan jagad ini yang konon saling KLAIM telah memiliki TALI SILSILAH tak
terputus hingga Rasulullah…nah loh…!!!Sementara jika kita tanyakan,mereka sama-sama berpegang pada Nabi,Kitab Suci dan Hadist yang sama pula….heeeee..heee….

Sepertinya kita memang jangan sampai terjebak dalam memahami ISLAM hanya sebatas NAMA,LABEL,ATRIBUT yang tak lebih hanya sekedar simbol-simbol KULIT LUARNYA saja yang membuat MATA kita SILAU hingga tak mampu lagi melihat
ISI-INTI SARIPATI atau SPIRITNYA…

Dengan demikian kita tidak secara dangkal dan membabi buta dalam memaknai bunyi ayat seperti ini : ” Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam “.( QS. Al Imran 102 ).

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci,Malem Kemis Pahing 04/03/2015)

rahasia-MU

" rahasia-MU "

Rahasia adalah laksana sesuatu yang terselubung dalam kelembutan dan kehalusan yang tersembunyi di dalam DIRI manusia,seperti halnya keadaan ”Jiwa dan Raga” serta ”Ruh dan Jasad “.Rahasiamu yang tersembunyi itu berkekuatan melebihi kekuatan bumi dan langit.Rahasiamu dapat memandang segala sesuatu tanpa biji mata,mendengar tanpa daun telinga,bertempat tinggal di alam rumah-
rumah dan tidak pula membutuhkan makan dan minum.Rahasiamu tidak mengenal malam dan tidak pula mengembara disiang hari,keberadaannya tidak diketahui oleh ” AKAL dan
PIKIRAN ” dan tidak pula berhubungan dengan hukum sebab akibat.Rahasiamu hidup dalam abad demi abad,sedangkan jasadmu hidup dalam waktu yang telah ditentukan.Tuhan berada di belakang rahasiamu tetapi pengetahuan rahasiamu tidak dapat menjangkau dan menyaksikan Tuhan.Bila engkau yakini tentang rahasiamu,maka engkau BUKAN lagi engkau…,sedang engkau-engkau itu adalah tetap engkau…Engkau semua berasal dari pada-NYA,sedangkan segala
sesuatu yang berada di alam wujud ini datangnya kemudian daripadamu,tiada satupun yang datangnya dari padamu dapat mengalahkan engkau,asalkan engkau telah ” MENGENAL KEDUDUKANMU ” dan membiasakan diri duduk di dalam ” MAQAMMU “,maka yang demikian itu engkau lebih kuat dari
bumi dan langit.Engkau lebih kuat dari SURGA dan API NERAKA sekalipun…dan
lebih kuat dari kandungan huruf dan asma’,lebih kuat dari segala apa-apa yang nyata di dalam dunia dan akhirat.Jika engkau telah meyakini akan RAHASIAMU,maka yakin pulalah Engkau akan Tuhanmu,karena dari pada-NYA lah adanya segala yang ada.DIA lah yang menyatakan segala sesuatu…DIA tidak berada di dalam sesuatu dan tidak pula berdiam di dalam segala sesuatu….DIA tidak akan terjawab oleh pertanyaan ”
BAGAIMANA ” dan tidak pula oleh ” UCAPAN TANYA ” yang seperti apapun. Laisa Kamislihi Syaiun…. Tiada segala sesuatu yang telah diciptakan ” MENYERUPAI ” Keberadaan-NYA.DIA adalah Yang Maha Esa,Yang Maha Tunggal dan menjadi tempat kembalinya segala macam PINTA,tidak ada yang dapat menyatakan adanya menjadi NYATA selain DIA.DIA telah mendhzahirkan alam semesta,bumi dan langit yang bersifat teguh dan tetap.Apabila DIA bernyata niscaya DIA akan melenyapkannya dan apabila DIA berkehendak niscaya DIA akan
mengembalikannya kepada mendhzahirkannya pula dengan pakaian-pakaian sementara serta aneka ragam sesuatu yang terdapat dimana-mana yakni pakaian ” RUANG dan WAKTU….MASA dan MANA “.Maka peliharalah batasmu antara MAKNAWIYAH dan STABITIYAH antara RUH dan JASADmu.Segala sesuatu akan dituntut oleh dari mana ia berasal…Jasad
berasal dari tanah,maka tanah itu akan menuntut kembalimu.Tiadalah DIA berasal segala sesuatu,lalu sesuatu itu akan menuntut-NYA dan tiadalah DIA dengan sesuatu,maka sesuatu itu akan berkhusus dengan-NYA.Tiadalah DIA ditentukan…dan sesungguhnya DIA adalah MUTLAK dan tiada pula segala sesuatupun yang menyamainya ” Laisa
Kamislihi Syai’un “.Tiada segala sesuatu yang telah diciptakan dapat menyamai ( menyerupai-NYA ).

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci,Malem Kemis Pon 04/03/2015)