Rabu, 04 Maret 2015

SPIRIT ISLAM

" SPIRIT ISLAM "

Spirit itu semangat.Banyak yang bilang kalau spirit itu ruh.Jadi spirit itu merupakan inti.Sesuatu yang tidak kelihatan,karena sifatnya yang ghaib.Saya pernah baca,kalau gak salah baca di hadits qudsi “Bahwa Dia itu tidak melihat dunia,semenjak menciptakannya”.Untuk mengenalNya,dalilnya cuman satu … ” Qudus alal Qudus,Qadim alal Qadim “.
Barang alus didekati oleh yang alus,barang kasar didekati dengan yang kasar.Lha...Gusti Pengeran iku khan barang alus.Maka dari itu mendekatinya harus secara halus.Gusti Pengeran itu
tidak bisa didekati dengan banyak-banyakan melakukan ritual sholat…Lha emange mau olahraga … he..he..he…

Ada hadits yang bilang bahwa “Niat seorang hamba itu lebih mulia dari apa yang dikerjakannya”.Tapi banyak juga yang menyalah artikan maksud hadits tsb.Banyak yang mempunyai niat baik,cuman agak malas-malasan dalam pelaksanaannya,karena menganggap niat itu lebih baik dari apa yang dikerjakannya.Sungguh suatu kebaikan dalam bentuk angan-angan atau bermimpi,jika demikian adanya.Setiap perbuatan dasarnya niat.Dan niat gak bisa diupayakan.Niat itu timbul dari lubuk hati yang paling dalam.Niat itu tidak bisa dibuat-buat dengan kata-kata.Misal ada seseorang berkata “niat ingsun shadaqah” ,namun kalau dalam lubuk hatinya masih ada rasa eman,rasa pelit,dll.Maka sesungguhnya ibadahnya tsb kering,tanpa makna,tanpa ruh.Gak ada spiritnya…!!!

Contoh bahwa niat lebih mulia dibanding dengan apa yang dikerjakan…Kita ketahui bahwa Umar bin Khattab adalah sahabat nabi yang kaya raya.Kekayaannya melebihi kekayaan Abu Bakar.Abu Bakar dan Umar berkorban harta benda dalam
membantu perjuangan nabi Muhammad saw.Abu Bakar berkata “saya korbankan seluruh harta saya”.Umar berkata “saya
korbankan separuh harta saya”.Separuh kekayaan Umar itu jumlahnya lebih besar daripada seluruh kekayaan Abu Bakar.Namun Allah memuji Abu Bakar lebih dibanding Umar.Kenapa???Allah tidak melihat jumlah,melainkan melihat “niat”.Prosentase ketawakkalan Abu Bakar kepadanya mencapai 100%,sedangkan Umar pada waktu itu cuman 50%.Hal ini membuktikan bahwa Yang Kekal (Qudus) itu lebih utama dari
Yang Fana (Qadim).Makanya gak usah terlalu pusing memikirkan yang Qadim.Wajah yang menua pun tidak bisa
ditutup-tutupi,wajah tua tidak bisa disamarkan,walaupun dipupuri bedak dengan merek termahal sekalipun…he…he…he…

Embah,…. pernah memberi wejangan kepada saya,dalam diri manusia,ada yang harus diberi makan.

Raga = makanannya adalah makanan yang biasa kita makan sehari-hari.

Jiwa = makanannya adalah perbuatan baik,ilmu bermanfaat,dll.Imam Ali pernah berkata “Siramilah jiwamu dengan ilmu,kalau sampai 3 hari jiwamu kosong dari ilmu,maka jiwamu akan mati”

Sukma = makanannya adalah kalimat tauhid,selalu mengembalikan semua keadaan hanya kepadaNya.

Ruh = makanannya adalah “ilang samubarang kesenengan marang dunyo” (bersikap asketik kepada dunia).Nah,Abu Bakar tadi sudah “ilang samubarang kesenengan marang dunyo” ,udah tawakal illallah 100%.Maka dari itu Abu Bakar dekat/kenal denganNya.Sebagaimana kita ketahui bahwa jalur tariqat itu ada 2 jalur.Jalur pertama dari Abu Bakar Ash Shiddiq,sedang jalur kedua melalui menantu Nabi Muhammad saw yaitu Ali Bin Abi Thalib.

Islam artinya berserah diri,kepasrahan,tawakkal.Semakin tawakkal seseorang kepadaNya maka semakin dekat pula ia denganNya.Orang yang sudah dalam tingkatan mampu ”Berserah DIRI,PASRAH dan TAWAQAL” dalam timbangan yang paling rendah sudah bisa dikatakan SELAMAT=Islam.
Namun sejauh ini,ada kesalah KAPRAHAN bagi kebanyakan dalam
memaknai ISLAM yang tersurat dalam teks book Kitab GARING Al-Quran dalam 3 surah Al Imran 19,85 dan 102.Seolah-olah orang SELAMAT dan diridhoi Tuhan adalah orang yang berAGAMA dengan Nama Islam.Diluar Nama Islam adalah….Kafir dan SESAT…jadi
kebanyakan yang menjadi ukuran standartnya adalah LABELNYA,ATRIBUTNYA,SIMBOLNYA…ketimbang isinya.Jikalau ada terdengar adanya ujar-ujar yang mengatakan bahwa kelak Islam akan pecah menjadi 73 dan hanya 1 saja yang BENAR.Pertanyaannya Islam yang manakah itu…??? Islam yang bersandar pada MADZAB siapakah itu…??? Hambali-kah,Maliki-kah,Syafi’i-kah atau Hanafi…??? Belum lagi Islam yang bersandar pada Aliran Thareqat-Thareqat di belahan jagad ini yang konon saling KLAIM telah memiliki TALI SILSILAH tak
terputus hingga Rasulullah…nah loh…!!!Sementara jika kita tanyakan,mereka sama-sama berpegang pada Nabi,Kitab Suci dan Hadist yang sama pula….heeeee..heee….

Sepertinya kita memang jangan sampai terjebak dalam memahami ISLAM hanya sebatas NAMA,LABEL,ATRIBUT yang tak lebih hanya sekedar simbol-simbol KULIT LUARNYA saja yang membuat MATA kita SILAU hingga tak mampu lagi melihat
ISI-INTI SARIPATI atau SPIRITNYA…

Dengan demikian kita tidak secara dangkal dan membabi buta dalam memaknai bunyi ayat seperti ini : ” Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam “.( QS. Al Imran 102 ).

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci,Malem Kemis Pahing 04/03/2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar