Sabtu, 23 Juli 2016

"dialah NAFASKU"

Dialah NafasKu..............
Yang Kuhembuskan
Melalui Ubun-Ubun Adam
Dia tidak di timur tidak pula di barat
Dia turun ke bawah tidak terbatas
Dia naik ke atas tidak terhingga
Dia terhenti di tengah-tengah
Pada titik bernama Qalbu
Di tengah-tengah
Dia nampak Yang Satu
Pada yang banyak
Nampak yang banyak
Pada Yang Satu
Dalam Yang Satu
Dia nampak hanya Yang Satu

Dialah rohKu.............
Dialah khalifah seluruh makhluk
Dialah yang mewakili nama-nama besar
di alam kabir dan di alam saghir
Dialah yang merupakan bukti penampakan DzatKu
Dialah yang dibatasi dengan tujuh puluh ribu tabir
Antara gelap dan terang
Dialah yang berada di bawah naungan urusanKu
Dialah yang bergelar Nur
Dalam penampakannya di alam semesta
Dialah kitab yang terang dan nyata
Dialah perbendaharaan yang segala sesuatu
Terhimpun di dalamnya
Dialah yang tidak karenanya tidak akan tercipta langit dan bumi
Dialah tempat penzahiran segala ilmu uluhiyyah
Dialah rahasia hakikatKu dari semua penglihatan kaum
Dialah yang mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya
Dialah pertemuan dua lautan
Antara kemakhlukan dan ketuhanan
Dialah NAFASKU..........................

"DIALAH NAFASKU"
Malem Minggu Kliwon,23/07/2016

Sabtu, 16 Juli 2016

MAHAKARYA "LAILAHA ILLA ANA"

"Maha Karya Lailaha Illa Ana"

Dalam permainan bahasa
Ada permainan kata-kata

Dalam permainan kata-kata
Ada permainan filsafat

Dalam permainan filsafat
Ada permainan metafisik

Dalam permainan metafisik
Ada permainan mistik

Dalam permainan mistik
Ada permainan makna

Dalam permainan makna
Ada permainan rahasia

Dalam permainan rahasia
Ada  permainan Tuhan

Dalam  permainan Tuhan
Tak ada Tuhan

Dalam tak ada Tuhan
Ada Kekosongan

Dalam Kekosongan
Ada Pribadi

Dalam Pribadi
Ada Maha Esa

Dalam Maha Esa
Ada AKU

Lailaha illa Ana
Tiada wujudKU melainkan AKU.............

Agoeng Deworuci,MALEM JUM'AT LEGI 14/07/2016

BEDA NAMA SATU MAKNA

AL - HALLAJ mengungkapkanNYA...ANA AL HAQ

ABU YAZID mengungkapkanNYA...SUBHANI MA ‘ADHAMA SYA'NI

AL - GHAZALI mengungkapkanNYA...FANA FILLAH BAQA BILLAH

JALALLUDIN AL RUMI mengungkapkanNYA...CINTA SEJATI

IBNU AL ARABI mengungkapkanNYA...WAHDAT AL-WUJUD

ABDUL QADIR AL - JAILANI mengungkapkanNYA...SIRRUL ASRAR

ABDUL KARIM AL - JILLI mengungkapkanNYA...INSAN AL - KAMIL

AHMAD SIRHINDI mengungkapkanNYA...WAHDAT AL - SYUHUD

FADULLAH BURHANPURI
mengungkapkanNYA MARTABAT TUJUH

HAMZAH FANSURI mengungkapkanNYA...WUJUDIYYAH

SYECH SITI DJENAR mengungkapkanNYA...MANUNGGALING KAWULO GUSTI

R.M NGABEHI RANGGAWARSITA mengungkapkanNYA...WIRID HIDAYAT DJATI

" BEDA NAMA SATU MAKNA "
Agoeng Deworuci,Malem Sabtu Pahing 16/07/2016

Kamis, 07 Juli 2016

WAJAH

" WAJAH "

Bayangan bukan DIA

Tetapi tidak lain dari DIA

Hakikat segala sesuatu adalah DIA

Walaupun DIA tetap tanzih

Tidak menyerupai dengan yang lain

Namun DIA dapat dikenal melalui tasybih

Penampakan yang tersangat jelas dan hampir

ialah wajah kita dengan WajahNYA

DIA ialah Noktah maha ghaib

Dan kitalah bentuk penzahiranNYA

Justru itu DIA adalah Yang Mutlak

Yang tiada persamaan dan bandingan

Tiada sekutu bagiNYA

Sedangkan kita hanyalah penampakan sifat-sifatNYA

Yang banyak dan berbeda

Perbedaan itu kerana persaingan kualitasnya

Bagaikan semua kitab

Tersembunyi di dalam kalimat-kalimat

Kalimat-kalimat tersembunyi di dalam perkataan-perkataan

Perkataan-perkataan tersembunyi di dalam huruf-huruf

Huruf-huruf tersembunyi di dalam tanda-tanda

Dan tanda-tanda tersembunyi di dalam Noktah Yang Satu

Hati itu adalah cermin

Pandangan dalam cermin tidak mendustakan apa yang dilihat

Berkata Maulana Jalaluddin Rumi,“Jika kau ingin melihat gambaranNya tataplah wajah manusia di situ Zat Allah begitu terang dalam senyuman!”

MAKRIFAT HAJI

MAKRIFAT HAJI

1.Menuju ke Baitullah artinya Menemukan Titik Misykat

2.Menuju ke Arafah artinya Setelah Titik Adalah Fana

3.Menuju Mudzalifah Mengutip Tujuh Biji Batu artinya Mengenal Diri Kita Yang Tujuh Sifatnya...Hayat,Kudrat,Iradat,Sama’,Basar,Ilmu dan Kalam

4.Menuju ke Mina Melontar Jamrah Aqabah artinya Mengembalikan Tujuh Sifat
Yang Diamanahkan Allah Kepada Manusia...Laa Haiyun,Laa Qadiirun,Laa Muriidun,Laa Samii’un,Laa Basiirun,Laa Aalimun,Laa Mutakallimun

5.Berada Di Mina Pada Tiga Hari Tasyrik Melontar Tiga Jamrah Menyelesaikan Lontaran Sebanyak Tujuh Puluh Biji Batu...Mengapa tiga hari...???Tiga Hari Adalah Menyingkap Tiga Alam...Nasut,Malakut dan Jabarut...Tujuh Biji Batu Laksana Tujuh Puluh Ribu Hijab Antara Insan dan Allah...Ahadiyah,Wahdah,Wahidiyah

6.Tawaf Haji Kembali Ke Titik artinya setelah Menanggalkan Tujuh Sifat atau Keakuan Insan...Kini Insan Itu Pada Hakikatnya Tiada Ke Manapun Kamu Mengadap,Di Situlah Wajah Allah

7.Sa’i Berjalan Ulang-Alik Tujuh Kali Antara Safa dan Marwah artinya Mikraj Ke Tujuh Langit Mencari dan Menemui Allah...Tahallul artinya Bebas Dari Wujud,Insan Mengenal Dirinya...Lamaujuda bi Haqqi illallaah..Wa Dzohiri Wa Bathinu Wa Awwalu Wa Akhiru..."KUGULUNG ALAM INI DALAM NAFASKU"

CERMIN DIRI

CERMIN DIRI

Cermin itu KOSONG
Namun KOSONG di dalam cermin itu
Bukanlah semata-mata KOSONG
KOSONG itulah YANG ADA

Maka YANG ADA
Itulah Si Maha Ada
Si Maha Ada itulah
yang menciptakan cermin
Dari tiada kepada ada
sebagai hakikat cermin
Si Maha Ada pun menampakkan wujudNya
pada berbagai bentuk wajah diri
Demi hasrat mengenalkan keesaanNya
sebagai Dzat Yang Mutlak

Akhirnya di dalam cermin
Si Maha Ada pun berkata
“tiada seorang pun
yang setara dengan WajahKu”

" Embun Tajjali "

Jika kau hadir padaNya demi semata-mata menghadapkan permohonanmu
Maka kau sebenarnya terhijab dariNya
Kau tak bisa melihatNya
Walau pandangan matamu setajam matahari
Menyirnakan embun Tajalli...

Pandanglah hanya pada WajahNya
Itulah sholatmu yang hakiki
Pertemuan tanpa tirai

Di dalam relung Masjidil Haram
Ada yang sholat di depan Ka’bah
Ada yang sholat di dalam Ka’bah
Ada yang sholat langsung tak nampak Ka’bah

Kekasih membawa sajadahnya ke mana-mana
Berjalan di lorong hati yang senyap
Akan menuntun kau ke mihrabNya
Sedang kau berdiri dengan alas sajadah
SIAPA YANG MENYEMBAH
Dan SIAPA PULA YANG DISEMBAH

Ketika mata kewujudanmu tertutup
Mata hatimu pun terbuka
Dan kau bisa melihat DIA
Sepertimana DIA akan memperlihatkan DiriNya
Kepada penghuni syurga
Jadilah penghuni rumahNya
Dan tinggalkan bayang-bayang makhluk di padang keakuan diri

Tatkala DIA mengangkat selubungNya
Maka semua hari yang mutlak adalah MAKRIFAT
Tugas kita adalah membuka pintu diri ini
Kerana kerajaanNya ada di dalam

Kata sang semut kepada Nabi Sulaiman,“kami ini makhluk kecil nyaris tak terlihat dunia,justru bagaimana cinta agungNya bisa berada di dalam kewujudan kami?”

Ya Rabb..........
Sepatutnya dalam berdoa
Aku yang harus menuruti segala keinginanMu
Bukan KAU pula yang harus memenuhi segala keinginanku
Di padang keraguan
Jubah-jubah berhimpun keluh-kesah
Waktu telah tiba
Namun KAU belum jua menepati permohonan
Mata hati menjadi cair dan kabur
Suara-suara bertanya
“Mengapa KAU masih diam menangguh hingga membuat kami begitu gusar,mungkinkah kerana amalan kami tidak mencukupi atau kami abai menyempurnakan kewajiban??”

MAKRIFAT itu karunia teragungMu
Di saat KAU membuka pintu semesta
Tak siapa menyadari
Kau mau memperkenalkan diriMu
Sedangkan segala persembahan amalan
Hanya berupa hadiah dibalas dengan hadiah

Benih cinta...
Yang tidak disemadikan ke dalam tanah tidak akan tumbuh sebagai pohon yang sempurna

Langit hitam itulah hati
ia hanya terang jika Tuhan ternampak di dalamnya
Andai kau masih tidak melihat DIA di bentangan luas kosmos  ini
Kau juga tidak akan melihat DIA di negeri akhirat kekal abadi
Kau memerlukan misykat pelita terang-benderang
Demi melihat DIA pada dirimu
Tiada apa pun yang menghijab DIA
Yang lain dari DIA adalah DIA juga
Laksana kaca gilang-gemilang tanpa tersentuh api
Tidak di timur tidak di barat
Kaca itulah cahaya,cahaya itulah kaca
Bias keindahanNya tampak jelas pada segala sesuatu

Sebenarnya Tuhan tidak ghaib
Maka untuk menujuNya
Perlukah sampai mencari dalil??
Sebenarnya Tuhan juga tidak jauh
Dari permadani kosmos ini
Maka untuk menyatukan diri kepadaNya
Perlukah tabir yang memisahkan??

Mata hatimu sendiri menyaksikan
Hakikatmu tiada
Usah kau menunggang keledai
Dari alam ke alam yang lain
Kau harus berhijrah serta tinggalkan segera
Semua alam ciptaanNya
Dan renungkanlah
Di manakah kini DIA menempatkanmu

Pada kasih-sayangMu aku bermohon
Jangan KAU usir diriku
Ketika kuhadir di depan pintuMu
Jangan KAU jauhkan diriku
Ketika kuhampir pada batasMu
Nafsu telah mendorongku tampil kepadaMu
Setelah menjeratku sebagai orang tawanan
KAUlah penyelamatku
Di medan tempur percintaan
Kini bagaimana aku bisa bermunajat kepadaMu
Sehabis sahaja pertempuran
Seluruh padang kosmos ini lenyap
Di dalam singgasanaMu

Kudahagakan minuman
Dari gelas cintaMu yang jernih
Bagaimana harus kuungkapkan
KAU sebenarnya ada
Di sebalik hati yang berselaput debu-debu bumi
KAU senantiasa berjalan di padang sahara jiwaku
Membawa rohku bersamaMu
Demi asyik akan cinta terhadapMu
Aku tersingkir dari tasbih orang-orang awam
Puisi menjadikan hubungan lebih mesra dan akrab
Dari ucap dzikir di bibir

Semua hasrat di hati telah sirna
Sebaik saja melihat KAU datang
Membawa harapan-harapan sejati
Tanpa rasa cinta anugerahMu
Tak kan kutahu siapa diriku
Aku yakin benar
Telah menyaksikanMu dalam jiwaku
Namun yang melihatMu dari sisi luar
Menjangkakan bumi ini bukan tempat kunjunganMu
KAU tetap berada selamanya
Di atas singgasana langitMu
Malam sehabis munajat
Mereka pulang lalu menutup pintu-pintu rumahMu
Mereka padamkan semua lampu
Mereka mengosongkan mihrabMu hingga fajar
Sementara hati orang-orang yang tak pernah tidur
Sepanjang malamnya dapat melihatMu dengan jelas dan nyata
Mereka memohon keampunan dariMu
Sebelum datang kematian yang dijanjikan.................

" Embun Tajjali "
Agoeng Deworuci,Malem Rabu Wage 07/06/2016