Sabtu, 18 Februari 2017

KIDUNG CINTA ILLAHI

"Kidung Cinta Illahi"

Segala apa yang wujud dalam maujud ini
Adalah tajalli-tajalli-Mu ya Robbi
Kau melimpahkan sifat-sifatMu,cahaya demi cahaya
Benar,yang kunampak adalah Engkau jua ya Robbi
Walaupun di depanku tersenyum wajah seorang insan

Ya Robbi,aku ini pohon zaitun
Yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat
Namun aku tetap berdiri dengan sifat dan asma’Mu
Mengabdikan hartaMu yang tersimpan
Bagaikan minyak yang penuh berkah
dalam sebuah pelita
Engkaulah yang menyalakan pelita ini
tanpa disentuh oleh api
Alangkah terang-benderangnya cahayaMu yang melimpah daripada kaca
Seolah-olah ternampak kaca itulah cahaya...cahaya itulah kaca

Kembalikanlah asal diriku,agar aku bisa menjadi fana
Betapa kurindukan Ahadiyat,wahai Gusti yang kucintai
Asalku adalah cahaya
Sebelum Kau ciptakan semua cakrawala di langit
Akulah yang bertawaf pada Baitul Qudsi,di HadiratMu yang Tertinggi
Lalu dari Alam Tertinggi itu Engkau melukis wajahku
Aku pun menyaksikan keajaiban yang menakjubkan
Jika kukatakan itu adalah gambaranMu 
Walau sebesar lautan
Dijadikan tinta kata-kata
Tak akan sampai ke daratan makna untuk difahami

Dari persada mikraj aku turun menjadi jisim
Kau semaikan benih diriku
Pada debu-debu dunia yang hina-dina
Betapa aku bisa bertahan sabar
untuk kembali melihat wajahku yang asal
Wahai jasadku,engkaulah sebesar-besarnya hijab yang memisahkan Gusti yang kucintai
Maka jadilah engkau cermin dalam sifatku
Agar bersatu dalam pandangan

Dalam cermin aku tak tahu wujud diriku
Hanya pada Alam Semesta Kau perlihatkan diriku oleh cahayaMu
Agar aku mengenal siapa diriku
Akulah fenomena yang dirumuskan
Yang Mengenal Aku adalah Aku
Maka terpadamlah lukisan wajahku
di kanvas azali dengan WahdatMu
Aku ghaib dalam Sirr dan ghaib dari Ana
Aku tak mampu melihatMu di maqam Wahidiyat
Wahai Gusti yang kucintai,ucapan mustahil diucapkan
Jika tidak dengan ucapanMu
Gusti yang kucintai adalah Aku yang kucintai

Aku tertegun tatkala kalbuku menyingkap misteri yang mengaburkan akal
Engkau sebegitu dekat ya Robbi 
Sampai aku pun tidak nampak diriku lagi
Dan percaya dengan penuh keyakinan
seolah-olah Aku-Mu adalah hakikatku jua
Lantas kupanjatkan munajat ke sidrahMu
Agar Kau bebaskanlah diriku
daripada sangkar permainan maut ini
Agar sayapku dapat terbang melihat-lihat langitMu
Dengan ketakjuban Alastu
tiada lagi yang wujud selain Engkau

Tanpa melihatMu dalam zikirku,betapa malangnya aku jauh dari-Mu
Bagai seketul batu yang masih tertinggal di bumi
Sedangkan KekasihMu telah jauh naik
ke tujuh lapisan langit dan menyaksikan WajahMu di Sidratul Muntaha
Namun Engkau jua yang menyatakan 
bahwa Engkau tidak bertempat
Kini di manakah Engkau???

Engkaukah di antara semua yang wujud ini wahai Gusti betapa Engkau tidak sepatutnya diabaikan untuk bersujud syukur kepadaMu
Dosa yang paling besar ialah masih dengan pengakuan adanya wujud yang lain dari WujudMu
inilah dosa yang sukar ditebus
Walau dengan iman yang selaksa Gunung Uhud

Orang-orang yang tinggal di bumi mencariMu di langit
Tetapi mereka tidak melihatMu
Tidak tahu di mana Engkau berada
Mereka pun memandang Ka’bah di dalam Masjidil Haram
Karena terlalu rindu hendak bertemu denganMu
Padahal  Engkau yang mereka sembah,bebas dari pintu-pintu Masjidil Haram

Ya Robbi,tiada dinding yang dapat memisahkan
Antara Engkau dan aku
Telah Engkau jadikan aku untuk mentajallikan nama-nama-Mu yang indah
Akulah sasaran untuk Engkau memandang WajahMu
Aku tidak layak memiliki wujudMu ini
tiada wujud yang sebenar melainkan wujud-Mu

Ya Robbi,telah Kaulabuhkan Tirai Kekasih itu dan Kau namakannya sebagai diriku
Lantas aku pun tertutup dengan tiraiku sendiri
Engkau pun bertanya,“Bukankah Aku Tuhanmu?”
Bahkan! Aku menyaksikan-Mu
Aku telah melihatMu sebelum Engkau hamparkan dunia ini
Dan sesungguhnya aku mengenali siapa yang kulihat di sebalik semua yang nyata
Engkaulah yang memperkenalkan diriMu
Sebagai Maha Pencipta
Setelah itu Engkau pun membuat perjanjian denganku di Alam Lahut
Kuterima amanahMu untuk menjadi khalifah di muka bumi
Akan kukembalikan HaqMu
Seberapa daya aku termampu berdiri
Dengan kalimatMu dan pertolonganMu

Jika tidak kepada al-insan
Kepada siapa lagikah Engkau akan mentajallikan segala sifat-sifatMu?
Jika tidak kepada al-insan,ke arah manakah lagi Kau akan memandang WajahMu?
Demi itulah Kau jadikan al-insan
menurut gambaranMu,dan daripada gambaranMu itu
Kau jadikan ianya khalifah

Aku dibentukkan daripada rangkaian huruf
Yang menyatakan namaMu
Dengan huruf terciptalah takdir kehidupanku
Yang tercatat di Lauh Mahfuz
Walau betapa pun banyaknya huruf-huruf yang berbagai rupa di atas muka persuratan
Namun yang zahir dan yang batin adalah titik jua
Akulah titik di bawah huruf Ba' dalam Basmallah
Asal titik adalah fana dalam rahasiaMu

Aku bukanlah Dzat
Setelah Engkau lenyapkan aku
daripada semua unsur perjodohan alam
Akulah ‘jauhar’ yang tidak berbilangan
hanya tunggal dan meninggi
Inilah rohMu yang Kauhembuskan
dengan persalinan wadi,mani,manikam
laksana selendang kelembutan dan kehalusan
Tetap tersembunyi pada diri al-insan

SirrMu yang tersembunyi dalam diriku
lebih gagah dari bumi dan langit
SirrMu menembusi pandangan tanpa bola mataku
SirrMu tidak menyatakan Aku di dalam Aku
Tiada isyarat dan pengetahuan yang sampai kepada DiriMu

Ke mana saja aku menoleh,kalimatMu ternampak jelas, “Laailaaha illallah”
Apa pun selain Allah adalah bayangan Allah
Apa pun selain Allah adalah rumusan Allah
Apa pun selain Allah adalah kehendak dan kodrat Allah
Maka itu aku menyembah Allah dengan Allah
Tanpa Allah,aku bukanlah seorang penyembah

Cinta kepadaMu bukanlah puisi
Cinta kepadaMu bukanlah falsafah dan makna
Cinta kepadaMu bukanlah lukisan yang abstrak
Cinta kepadaMu adalah
‘Aku ingin menampakkan perbendaharaan-Ku’

Pelayaran bahtera cinta telah menyingkap hijabku
Segala kesirnaan menuntun masuk ke pintu Diri-Mu sendiri
Tapi mengapa aku masih mencari air
sedangkan aku telah berada di perairanMu
Biarlah aku terlena di bahtera Nuh ini
Dihanyutkan benturan gelombang
Namun aku tetap tidak akan mengungkapkan rahasiaMu
atau meresahi banjir yang menenggelamkan gunung-gunung
Aku tidak upaya meluluskan diri
dari semua ujianMu
Jika aku lebur menjadi buih-buih di perairan cintaMu ini
Pandanglah aku dalam makrifatMu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar