Senin, 09 Februari 2015

HAKIKAT BASMALLAH

HAKIKAT BASMALLAH

Bahwa dengan (menyebut) Asma Allah,berarti asma-asma Allah Ta’ala diproyeksikan yg menunjukkan
keistimewaan-Nya,yg berada di atas sifat-sifat & Dzat Allah Ta’ala.Sedangkan wujud Asma itu sendiri menunjukkan arah-Nya,sementara kenyataan Asma itu menunjukkan Ketunggalan-Nya.Allah
itu sendiri merupakan Nama bagi Dzat (Ismu Dzat) Ketuhanan.Dari segi Kemutlakan Nama itu sendiri.Bukan dari konotasi atau pengertian penyifatan bagi Sifat-sifat-Nya,begitu pula bukan bagi pengertian tidak membuat penyifatan.

“Ar- Rahman” adalah predikat yg melimpah terhadap wujud & keparipurnaan secara universal menurut relevansi hikmah,dan relevan dengan penerimaan di permulaan pertama.

“Ar-Rahiim” adalah yang melimpah bagi keparipurnaan maknawi yg ditentukan bagi manusia jika dilihat dari segi pangkal akhirnya.Karena itu sering disebutkan,“Wahai Yang Maha Rahman bagi Dunia & Akhirat,dan Maha Rahim bagi akhirat”.Artinya,adalah proyeksi kemanusiaan yang sempurna,dan rahmat menyeluruh,baik secara umum maupun khusus,yang merupakan manifestasi dari Dzat illahi.Dalam konteks inilah Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku diberi anugerah globalitas Kalam,dan aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (menuju) paripurna akhlak”.Karena kalimat-kalimat merupakan hakikat-hakikat wujud & kenyataannya.Sebagaimana Isa as,disebut sebagai Kalimah dari Allah,sedangkan keparipurnaan akhlak adalah predikat &
keistimewaannya.Predikat itulah yg menjadi sumber perbuatan-perbuatan yg terkristal dalam jagad kemanusiaan.Memahaminya sangat halus.Di sanalah para Nabi - alaihimus salam meletakkan huruf-huruf hijaiyah dengan menggunakan tirai struktur wujud.Kenyataan ini bisa ditemukan dlm periode Isa as,periode Amirul Mukminin Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah,dan sebagian masa sahabat,yg secara keseluruhan menunjukkan kenyataan tersebut.Disebutkan,bahwa Wujud ini muncul dari huruf Baa’ dari Basmalah.Karena Baa’ tersebut mengiringi huruf Alif yang tersembunyi,yg sesungguhnya adalah Dzat Allah.Disini ada indikasi terhadap akal pertama,yg merupakan makhluk awal dari Ciptaan Allah,yang disebutkan melalui firman-Nya, “Aku tidak menciptakan makhluk
yang lebih Kucintai dan lebih Kumuliakan ketimbang dirimu,dan denganmu Aku memberi,denganmu Aku mengambil,denganmu Aku
memberi pahala dan denganmu Aku menyiksa”.

Huruf-huruf yang terucapkan dalam Basmalah ada 18 huruf.Sedangkan yang tertera dalam tulisan berjumlah 19 huruf.Apabila kalimat-kalimat menjadi terpisah.maka jumlah huruf yang terpisah menjadi 22.Delapan belas huruf mengisyaratkan adanya alam-alam yang dikonotasikannya dengan jumlahnya.18 ribu alam,Karena huruf Alif merupakan hitungan sempurna yang memuat seluruh struktur jumlah.Alif merupakan induk dari seluruh strata yg tidak lagi ada hitungan setelah Alif.Karena itu dimengerti sebagai induk dari segala induk alam yang disebut sebagai Alam Jabarut,Alam
Malakut,Arasy,Kursi,Tujuh Langit,dan empat anasir (tanah,air,api,angin) serta tiga kelahiran yang masing2 terpisah dlm bagian2 tersendiri.Sedangkan makna sembilan belas,menunjukkan penyertaan Alam Kemanusiaan.Walau pun masuk kategori alam hewani,namun alam
insani itu menurut konotasi kemuliaan & universalitasnya atas seluruh alam dlm bingkai wujud,ada alam lain yg memiliki ragam jenis yg prinsip...ia mempunyai bukti seperti posisi Jibril diantara para Malaikat.Tiga Alif yg tersembunyi yg merupakan pelengkap terhadap dua puluh dua huruf ketika dipisah-pisah,merupakan petunjuk pada Alam Ilahi Yang Haq,menurut pengertian Dzat.Sifat & Af ‘aal Yaitu tiga Alam ketika dipisah-pisah,dan Satu Alam ketika dinilai dari hakikatnya.Sementara tiga huruf yg tertulis menunjukkan adanya manifestasi alam2 tersebut pada tempat penampilannya yg bersifat agung dan manusiawi.Dan dalam rangka menutupi Alam Ilahi,ketika Rasulullah SAW,ditanya soal Alif yang melekat pada Baa’, “dari mana hilangnya Alif itu?” Maka Rasulullah SAW,menjawab “Dicuri oleh Syetan”.Diharuskannya memanjangkan huruf Baa’nya Bismillah pada penulisan,sebagai ganti dari Alifnya,menunjukkan penyembunyian Ketuhanannya predikat Ketuhanan dlm gambaran Rahmat yg tersebar.Sedangkan penampakannya dalam potret manusia,tak akan bisa dikenal kecuali oleh ahlinya.Karenanya,dalam hadist disebutkan, “Manusia diciptakan menurut gambaran Nya”.Dzat sendiri tersembunyikan oleh Sifat,dan Sifat tersembunyikan oleh Af’aal...Af’aal tersembunyikan oleh jagad-jagad dan makhluk.Oleh sebab itu,siapa pun yang meraih Tajallinya Af’aal Allah dengan sirnanya tirai jagad raya,maka ia akan tawakkal.Sedangkan siapa
yang meraih Tajallinya Sifat dengan sirnanya tirai Af’aal,ia akan Ridha & Pasrah.Dan siapa yang meraih Tajallinya Dzat dengan terbukanya tirai Sifat,ia akan fana dalam kesatuan.Maka ia pun akan meraih Penyatuan Mutlak.Ia berbuat,tapi tidak berbuat.Ia membaca tapi tidak membaca

“Bismillahirrahmaanirrahiim”.

Tauhidnya af’aal mendahului tauhidnya Sifat,dan ia berada di atas Tauhidnya Dzat.Dalam trilogi inilah Nabi Muhammad,bermunajat dlm sujudnya,“Tuhan...Aku berlindung dengan ampunanmu dari siksaMu,Aku berlindung dengan RidhaMu dari amarah dendamMu,Aku berlindung denganMu dari diriMu”.

(Olah Kepribadian Agoeng Deworuci,Selasa Pahing 10/02/2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar